Hal terpenting untuk memulai bisnis daring adalah riset! tergantung dari jenis produk/jasa yang anda jual, maka tempat risetnya pun berbeda-beda. Kali ini saya kasih contoh untuk penjualan barang di platform marketplace ya.
Riset Pasar via fitur seller dashboard
Cara riset pasar banyak banget sih, yang paling populer ya dengan fitur iklan dari marketplace tempat kita ingin jual produk kita.
di fitur iklan ini, kita bisa tau kata kunci apa yang banyak dicari di marketplace. Dalam memilih kata kunci, pastikan memilih kata kunci yang volume pencariannya belum cukup tinggi (3000–10.000) dengan harga rekomendasi serendah mungkin. Kenapa?
Kita asumsikan ada 3000 pencarian kata kunci, dari total jumlah pencarian maksimal 10% yang akan tertarik produk kita (300), nah, dari 300 itu yang konversi hanya 30. Jadi, untuk mendapatkan 30 penjualan, kita harus mengeluarkan biaya Harga iklan x 300.
Jadi, kalau 3000 pencarian, dengan harga rekomendasi 500 rupiah, kita harus siapin dana 500 x 300 = Rp 150.000,-. = Rp 5.000 per penjualan
“Tapi mas, karena kita tahu biayanya “hanya” Rp 5.000 per penjualan. Jika kita cuma siapin Rp 50.000 untuk iklan bisa diasumsikan akan dapat 10 penjualan donk?”
Ini yang menarik dari iklan. Idealnya, iklan itu dijalankan selama mungkin. Jika metriknya tepat, rata-rata iklan jangka panjang itu lebih memberikan return yang positif dibanding iklan jangka pendek. Nah, dengan Rp 150.000 kita bisa menjangkau 10% dari total pencarian produk kita, sehingga peluang untuk dapat harga Rp 5.000 per penjualan lebih besar. Kalau hanya Rp 50.000 berarti kita cuma dapat 3% an dari total pencarian yang mana bisa jadi biaya per hasilnya jadi lebih tinggi.
Nah, yang jadi pertanyaan adalah. Gimana kita cari kata kunci produk yang paling winning? nah di sini kami tim Lapakninja bantu dengan mengerucutkan produk yang punya peluang lebih tinggi untuk laris.
Metode Riset Lapakninja
Di Lapakninja, kita udah siapkan 30.000+ produk yang laris di Marketplace. Lengkap dengan analisis historikal dan indikator pendukung lainnya, jadi lebih mudah buat cari produk yang potensial laris di marketplace. Dengan lapakninja, saya menemukan produk menarik ini
Toko ini baru berumur 6 bulan, namun berhasil mencatatkan penjualan dan review yang mengagumkan beberapa hari terakhir (lihat historikal lapakninja di bawah)
100 penjualan dalam 10 hari (18–28 April)
Setelah dicari kata kunci sepatu sneakres, ternyata kata kunci ini banyak juga dicari oleh pengguna shopee khususnya dengan kata kunci sepatu sneakers pria. Bahkan punya volume pencarian yang tinggi dan harga rekomendasi yang cukup rendah jika dibandingkan dengan kata kunci utamanya “sepatu sneakers” yang sampai Rp 1.000 rupiah
Nah, ini sih kesempatan buat coba jual sepatu sneakers pria
Persaingannya cukup ketat karena baris satu dan dua dipenuhi oleh toko star seller dengan penjualan ribuan. Namun tidak masalah karena terbukti toko yang ditangkap lapakninja tadi pun mendapatkan penjualan yang menarik sepanjang 10 hari terakhir.
Perlu diingat jika kita memutuskan bermain di kata kunci “sepatu sneakers pria” dengan volume pencarian 320rb-an, maka kita wajib menyiapkan budget iklan sebesar 32rb x Rp 270 = Rp 8.640.000,- untuk iklan di platform jika ingin mendapatkan biaya hasil penjualan yang optimal (Rp 2.700/ penjualan). Tanpa didorong iklan tersebut bisa jadi toko kita tenggelam dan tidak akan ditemukan oleh calon konsumen.
Gimana kalau kita 犀利士 punya modal yang lebih sedikit? maka kita bisa coba bermain di kata kunci yang lebih kecil volume pencariannya yang masih 1 digit ribu.
Penutup
Angka yang tampil di atas semuanya hanya berdasarkan asumsi, sebagai modal awal untuk memutuskan akan bertarung di kata kunci tersebut atau tidak. Dalam prakteknya bisa jadi angkanya jauh berbeda karena memang banyak sekali faktor yang mempengaruhi. Terus coba dan kulik strategi harga dan iklannya hingga ketemu winning formula yang paling tepat untuk kita aplikasikan. Semangat!
Semoga bermanfaat, terima kasih